
Tahukah anda Penderita Skizofrenia memiliki tingkat kebersihan mulut yang buruk dengan rata-rata kehilangan lebih dari 5 gigi? padahal masalah kesehatan gigi dan mulut dapat memperburuk kondisi fisik dan psikologis penderita skizofrenia. Skizofrenia adalah salah satu gangguan mental dengan karakteristik kekacauan pada pola berpikir, proses persepsi,afeksi dan perilaku sosial. Pasien yang terdiagnosa Skizofrenia biasanya juga menunjukkan gejala positif, seperti halusinasi dan delusi dan gejala negatif, seperti penarikan diri dari lingkungan sosial, pengabaian diri, kehilangan motivasi dan inisiatif serta emosi yang tumpul.
Permasalahan tersebut dapat menghambat komunikasi sosial, memperburuk relasi sosial, dan meningkatkan beban gejala psikotik. Selain itu, infeksi mulut kronis dapat menjadi faktor risiko terhadap beberapa penyakit sistemik serta kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang pentingnya perawatan gigi. Adapun beberapa kondisi yang sering terjadi pada Penderita skizofrenia antara lain sebagai berikut:
- Gigi Belubang (karies) hingga Kehilangan Gigi
- Penyakit Jaringan Gigi/radang gusi (periodontal)
- Gangguan pada Sendi Temporomandibular/Sendi Pengunyahan.
- Luka trauma menyakiti diri sendiri (mencabut gigi sendiri atau melukai bagian dalam mulut dengan sengaja).
- Mulut Kering (Xerostomia)
Untuk itu, diperlukan edukasi kesehatan mulut, skrining rutin, serta pelatihan bagi tenaga kesehatan dalam mendeteksi masalah gigi secara dini. Hal tersebut terbukti efektif dalam meningkatkan kesehatan gigi dan mulut penderita/penyintas skizofrenia. Sehingga diperlukan integrasi antara layanan psikiatri dan kedokteran gigi. Berikut kami berikan tips untuk caregiver atau pendamping penderita skizofrenia:
- Memberikan pendampingan langkah demi langkah saat menyikat gigi dan membersihkan area mulut yang lain (lidah).
- Membantu pemilihan dan penggunaan obat kumur non alkohol sesuai anjuran dokter gigi.
- Membantu melakukan pemeriksaan mulut secara berkala untuk mengidentifikasi masalah di rongga mulut penyintas.
- Memilih waktu kunjungan ke dokter gigi saat penderita/penyintas dalam kondisi paling tenang untuk mendiskusikan permasalahan gigi dengan dokter gigi.
- Membantu memilih makanan dan minuman rendah gula dan tidak asam.
- Membantu memilih sikat gigi dengan pegangan yang nyaman, serta pasta gigi berfluoride dengan rasa yang menyegarkan.
- Menjadwalkan perawatan gigi pada waktu yang sama setiap hari.
- Memastikan konsumsi air putih yang cukup untuk mengurangi mulut kering (minimal 8 gelas per hari).
- Membantu mengurangi dan menghentikan kebiasaan lain, seperti merokok.
Materi: drg. Hendri Susanto, M.Kes., Sp.PM., PhD dan Residen Prodi Spesialis Penyakit Mulut