
Pencabutan Gigi atau Ekstraksi Gigi merupakan salah satu tindakan bedah untuk mengeluarkan gigi dari jaringan penyangganya (soket), dan terkadang dapat menimbulkan trauma yang akan menganggu proses penyembuhan.
Penyumbuhan pasca pencabutan gigi merupakan suatu proses yang penting, karena adanya gangguan pada proses ini dapat menimbulkan komplikasi pada jaringan lunak maupun jaringan keras di area pencabutan. Pasca ekstraksi gigi, pasien akan diberikan instruksi mengenai anjuran dan larangan sebagai upaya menghindari terjadinya komplikasi dan membantu proses penyembuhan.
Kondisi yang umum terjadi pada pasien dalam dua minggu pascaoperasi:
- Rasa nyeri dan pembengkakan yang berangsur mereda dalam 1–2 hari.
- Memar pada pipi serta rasa kaku di rahang.
- Rasa tidak nyaman saat mengunyah atau menelan.
- Bagi pasien yang mendapatkan jahitan, jahitan tersebut umumnya akan larut dengan sendirinya. Meskipun begitu, penting untuk mengikuti instruksi perawatan pascaoperasi agar pemulihan berlangsung lebih cepat.
- Hubungi dokter gigi segera jika Anda mengalami kondisi berikut setelah pencabutan gigi bungsu:
- Pendarahan yang sulit dihentikan.
- Nyeri yang intens atau tak tertahankan.
- Mati rasa yang menetap.
- Cairan berwarna putih kekuningan yang keluar dari area bekas pencabutan, terutama jika disertai demam.
Berikut Anjuran serta Larangan yang perlu diperhatikan pasca penacbutan gigi:
ANJURAN
Berkumur dengan hati-hati- Berkumur terlalu keras dan terlalu sering dapat menyebabkan terlepasnya bekuan darah pada penyembuhan luka, sehingga menghambat proses penyembuhan luka pasca ekstraksi gigi.
Meminum minuman yang dingin- Dianjurkan untuk meminum minuman yang dingin, karena dapat mempercepat penyembuhan luka dengan mengurangi aliran darah ke area luka pasca ekstraksi gigi. Meminum minuman yang panas setelah ekstraksi gigi dapat menyebabkan terlepasnya bekuan darah.
Mengkonsumsi antibiotik sesuai aturan- Aturan minum antibiotik sangat penting untuk keberhasilan pengobatan. Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai anjuran dokter dapat menyebabkan terjadinya Resistensi Antibiotik.
Kompres menggunakan air dingin- Penggunaan kompres dingin dapat membantu menyempitkan pembuluh darah, mengurangi peradangan, dan memberikan efek mati rasa yang sementara. Untuk mengurangi rasa sakit dan bengkak, tempelkan kompres dingin atau es pada sisi pipi yang sakit selama 10–20 menit.
Rutin mengganti kassa/tampon- Menggigit kassa setelah melakukan pencabutan untuk menampung darah yang keluar, serta rutin mengganti kassa setiap 30 menit hingga 1 jam.
Menyikat gigi secara perlahan- Lakukan penyikatan gigi menggunakan jenis sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut secara perlahan dengan tidak menyenggol pada bagian luka bekas pencabutan gigi, agar tidak melonggarkan dan melepas gumpalan darah yang membeku.
LARANGAN
Merokok dan meminum alkohol- Merokok dan meminum alkohol dapat meningkatkan risiko perdarahan pasca pencabutan.
Menghisap dan menyentruh luka sakit gigi- Menghisap dan menyentuh luka bekas cabutan gigi baik menggunakan jari maupun lidah dapat memecah proses pembekuan darah, sehingga luka pada bekas cabutan akan kembali terbuka.
Minum menggunakan sedotan- Ketika mulut menyedot, maka rongga mulut akan menyempit dan menyebabkan proses pembekuan darah menjadi terganggu, sehingga luka pada bekas cabutan akan sulit untuk tertutup secara optimal.
Makan makanan pedas dan panas- Hindari makanan dan minuman panas atau pedas sampai sensasi mati rasa akibat efek samping obat bius mereda.
Batasi olaraga selam 3-4 hari setelah cabut gigi- Aktivitas fisik dengan skala berat bisa meningkatkan perdarahan, pembengkakan, dan sensasi tidak nyaman pada bekas gigi yang dicabut.